rangkuman bab I dan II

October 15, 2009 41215c4l177

 

BAB I  – Ilmu Sosial Dasar

1. Sekilas Tentang Ilmu–Ilmu Sosial, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Sosial Dasar

  1. Ilmu-Ilmu Sosial

Dari filsafat lahir 3 cabang ilmu pengetahuan, yaitu:

1)   Natural Science (ilmu-ilmu alamiah) meliputi fisika, kimia, astronomi, biologi, botani, dll

2)   Social Science (ilmu-ilmu sosial) terdiri dari sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geografi, dll

3)   Humanities (ilmu-ilmu budaya) meliputi bahasa, agama, kesusasteraan, kesenian, dll

  1. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Yaitu ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah (SD dan SMP). IPS merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial, seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dll.

  1. Ilmu Sosial Dasar (ISD)

Adalah gabungan dari disiplin-disiplin ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.

2. Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar

–   Banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan.

–   Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, serta tidak mengenali dimensi-dimensi lain di luar disiplin keilmuannya.

Seorang tenaga ahli dari perguruan tinggi selain menjadi tukang, diharapkan juga mempunyai tiga jenis kemampuan, yaitu:

1)   Kemampuan Personal (Kemampuan Kepribadian)

Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Bangsa Indonesia.

2)   Kemampuan Akademik

Adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis, dan analitis.

3)   Kemampuan Profesional

Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.

Tujuan MKDU adalah:

1)   Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian masyarakat agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat, bangsa, serta agama

2)   Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan yang timbul dalam masyarakat

3)   Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir interdisipliner (antar ilmu pengetahuan) sehingga memudahkan mereka berkomunikasi.

Tujuan ISD:

Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lainnya.

3. Ruang Lingkup Pembahasan

1)   Adanya berbagai aspek yang merupakan suatu masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan antar bidang.

2)   Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran sendiri, tetapi juga amat banyaknya kesamaan kepentingan kebutuhan serta persamaan dalam pola-pola pemikiran.

4. Masalah-Masalah Sosial dan Ilmu Sosial Dasar

  1. Masalah-masalah Sosial

Masalah yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam di mana manusia itu hidup, seperti masalah sosial, moral, politik, ekonomi, agama, dll. Suatu masalah yang digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli, belum tentu dianggap sebagai masalah sosial oleh umum.

  1. Masalah-masalah Sosial dan Ahli Ilmu Sosial

Berbagai disiplin ilmu yang tergolong dalam ilmu-ilmu sosial menjadikan masalah sosial sebagai ruang lingkup studi, tetapi pusat studi terdapat pada usaha memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing.

  1. Masalah-masalah Sosial dan Ilmu Sosial Dasar

Dengan menggabungkan kacamata subjektif dan objektif akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai masyarakat ilmiah dan warga Negara Indonesia.

BAB II – Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

  1. I. Pertumbuhan Penduduk dan Migrasi
    1. Penduduk Dunia dan Masalahnya
      1. Peningkatan jumlah penduduk / kelebihan penduduk

Disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kedokteran, sehingga kesehatan penduduk lebih terjamin, dan tingkat kematian bayi rendah.

Akibatnya yaitu: pengangguran (akibat langsung), dan kriminalitas (akibat tidak langsung)

  1. Kekurangan Penduduk (dialami Negara-negara Eropa Barat)

Yaitu kekurangan penduduk berusia muda sebagai generasi penerus. Sebabnya yaitu: lebih mengutamakan pekerjaan / karir dan mampu menyeimbangkan jumlah penduduk

  1. Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara Berkembang
    1. Pendidikan

Kurangnya pendidikan bagi anak usia sekolah. Penyebab:

–   Kemiskinan

–   Terikat dalam kerja rumah tangga

–   Kekurangan bangunan sekolah dan pengajar

–   Tidak memiliki sekolah dasar

  1. Kesehatan
  • Penyakit yang banyak diderita
  1. kebutaan dan anemia
  2. tuberkulosis
  3. cacingan
  4. polioyelitis
  5. lepra
  • Kekurangan gizi
  1. Kekurangan vitamin A
  2. Kurang protein hewani
  1. Perhatian Para Negarawan dan Ilmuwan terhadap Masalah Penduduk Dunia

Terbentuknya kelompok Roma (club of Rome), yang mengadakan studi internasional tentang batas-batas akhir pertumbuhan dunia (The Limit to Growth) yang mempelajari 5 unsur dominan, yaitu:

  1. penduduk makin bertambah
  2. pesatnya industrialisasi
  3. produk pertanian
  4. makin habis sumber-sumber alam yang tak tergantikan
  5. makin rusak alam lingkungan
  1. Usaha Mengatasi Penduduk Dunia
    1. menyeimbangkan jumlah penduduk
    2. konsumsi sumber alam dan pembangkitan polusi harus dikurangi
    3. penyelenggaraan pendidikan dan pengadaan fasilitas kesehatan
    4. peningkatan produksi bahan pangan
    5. penyuburan dan perlindungan tanah untuk mencegah erosi.
  1. Masalah Penduduk di Indonesia
    1. Rapat Penduduk

Adalah perbandingan antara jumlah orang dengan tanah yang didiami (diolah) dalam satuan luas. Kegunaan untuk mengetahui rapat penduduk:

  • untuk mengetahui ada tidaknya gejala overpopulation
    • untuk mengetahui pusat-pusat aglomenrasi (pengelompokkan) penduduk
    • untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun pusat budaya.
  1. Penyebaran Penduduk (Population Distribution) yang tidak merata, sehingga terjadi kelebihan dan kekurangan penduduk. Ini dipengaruhi oleh lokasi, iklim, sumber alam, dan transportasi.
  1. Tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah, karena kurangnya fasilitas pendidikan dan pendapatan perkapita penduduk masih rendah.
  1. Kebijaksanaan Kependudukan

–    Pengertian: kebijaksanaan suatu negara yang menyangkut kemakmuran penduduknya.

–    Tujuan: untuk dapat tercapainya kesejahteraan penduduk dalam arti yang luas, terutama keseimbangan antara jumlah penduduk dengan hasil pembangunan.

–    Usaha-usaha yang dilakukan:

  1. Ekstensifikasi pertanian: memperluas areal pertanian dengan forest clearing

Intensifikasi pertanian: pemupukan, pengairan,    terasering,dll.

  1. Transmigrasi: perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang tidak atau kurang padat.
  2. Penyebaran industrialisasi: pembangunan industri yang menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.
  3. Keluarga Berencana

Tujuan:

  • Ø Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak
  • Ø Mengurangi laju pertambahan penduduk.
  1. Pendidikan Kependudukan

Tujuan: mengubah cara berpikir dari tradisional statis   menuju cara berpikir yang rasional dinamis.

  1. Migrasi

Yaitu perpindahan penduduk yang melintasi batas-batas administrasi, misalnya: kelurahan, kabupaten, kota, Negara.

  1. Teori Migrasi
  • Teori Gravitasi (Ravenstain)

a. Semakin jauh jarak, semakin berkurang volume      migran

b. Setiap arus migran yang benar akan menimbulkan arus balik sebagai gantinya

c. Perbedaan desa dengan kota yang menyebabkan timbulnya migrasi

d. Wanita cenderung bermigrasi ke daerah-daerah yang dekat letaknya

e. Kemajuan teknologi akan mengakibatkan intensitas migrasi

f.  Motif utama migrasi adalah ekonomi

  • Teori Dorong-Tarik / Push-Pull Theory (Everett S. Lee)

4 faktor seseorang untuk bermigrasi:

1)           Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal

2)           Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan

3)           Faktor-faktor rintangan

4)           Faktor pribadi

  1. Migrasi Internal: terjadi antara dua unit geografis dalam satu negara.
  2. Migrasi Internasional: terjadi antarnegara, kemudian dikenal konsep emigrasi dan imigrasi.
  3. Rumus tingkat migrasi:

(jumlah migrasi dalam 1 tahun / jumlah penduduk) x 1000

  1. II. Pembagian Kerja dalam Masyarakat

Kurangnya kesempatan kerja. Penyebab:

–   Pertumbuhan penduduk

–   Lambatnya perkembangan dalam bidang pertanian

Akibat:

–   Pengangguran

–   Arus urbanisasi

Solusi: Penciptaan lapangan kerja yang lebih bervariasi

  1. III. Perkembangan Kebudayaan
    1. Kebudayaan: hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Dalam pandangan sosiologi meliputi:

–        Kebudayaan material

–        Kebudayaan non-material

  1. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan

–        Manusia sebagai makhluk biologi: manusia dipelajari dalam ilmu biologi/anatomi.

–        Manusia sebagai makhluk sosio budaya: menyelidiki segala cara hidup manusia, juga memahami kebudayaan manusia.

  1. Hubungan Masyarakat dengan Kebudayaan
  • Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan utuh.
  • Masyarakat tak dapat dipisahkan dengan manusia.
  • Dimana orang bermasyarakat akan timbul kebudayaan.
  1. Wujud Kebudayaan menurut Koentjaraningrat
  2. Ide, gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan.
  3. Kelakuan berpola manusia dalam bermasyarakat.
  4. Hasil karya manusia.
  1. IV. Pranata-Pranata dan Institusionalisasi
    1. Pranata
  • Pranata sosial: system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam masyarakat.
  • 4 pengertian norma:
  1. Cara (usage)
  2. Kebiasaan (folkways)
  3. Tata kelakuan (mores)
  4. Adat kebiasaan (custom)
  • Pranata sosial (institusi) dan asosiasi: asosiasi/persekutuan/grup yang terorganisir.


Entry Filed under: Tulisan

Leave a comment

Trackback this post  |  Subscribe to comments via RSS Feed

Pages

Categories

Calendar

October 2009
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031